Rabu, 11 Juni 2014

Aulonocara

Aulonocara merupakan genus ikan yang berasal dari danau Malawi Africa
aulonocara memiliki banyak spesies dan sekarang ini banyak hasil silangan (hybrid) oleh para peternaknya.

Beberapa Spesies Aulonocara:
- Aulonocara baenchi
- Aulonocara jacobfreiberghi
- Aulonocara sp. Dragon Blood
- Aulonocara OB (Hybrid)


bersambung....

Minggu, 19 Januari 2014

Mengenal Leopard Gecko

Eublepharis macularius atau kita lebih mengenalnya dengan nama Leopard Gecko, merupakan hewan dari keluarga Gekkonidae yang berasal dari Pakistan, India, dan Iran. Leopard Gecko merupakan spesies tokek yang hidup di gurun dan aktif pada malam hari (Nokturnal).

                                                  Leopard Gecko Morph Sunglow

KANDANG
Untuk memelihara Leopard Gecko yang baik, memerlukan kandang dengan ukuran 40cm x 25cm untuk setiap individu Leopard Gecko. Disarankan tidak mencampur Leopard Gecko jantan dewasa dalam satu kandang.
Untuk alasnya dapat menggunakan kerikil zeolit, tepung dolomit, atau pasir kalsium. Tidak disarankan menggunakan cocopeat, pasir laut, atau serbuk kayu untuk alasnya.

PAKAN
Leopard Gecko memiliki menu utama serangga dan hewan kecil. Untuk porsi Leopard Gecko remaja dapat diberikan 3 - 4 ekor jangkrik sekali makan dengan pemberian makan 2 - 3 kali seminggu. Untuk yang dewasa dapat diberikan 6 - 8 ekor setiap kali pemberian makan. Untuk mempercepat pertumbuhan dapat diberikan pinkies (bayi tikus) sebulan 1 kali.

Rabu, 10 Juli 2013

Mengenal Red Devil Cichlid dan Midas Cichlid

Red Devil dan Midas merupakan ikan dari keluarga cichlidae, Kedua jenis ikan ini merupakan ikan yang sangat populer dikalangan penggemar ikan karena memiliki warna yang menarik. Namun ternyata kebanyakan penggemar ikan kesulitan dalam membedakan kedua spesies ikan ini karena memiliki beberapa kemiripan. Kedua spesies ikan ini termasuk genus amphilophus, dan memiliki nama spesies: Red Devil (Amphilophus labiatum), Midas (Amphilophus citrinelum).

Membedakan secara fisik, dapat dilihat dari warna badan dan warna ring mata. Pada Midas Cichlid warna cenderung pucat, ring mata kuning atau cenderung putih, dan memiliki bentuk badan yang lebih kekar dan kepala cenderung lebih jenong. Sedangkan pada Red Devil warna merah cenderung lebih tajam, ring mata terdapat warna merah (bisa penuh atau sebagian) dan bentuk badan cenderung memanjang dan terkesan kurus.

                                             Midas Cichlid (Amphilophus Citrinelum)

                              Red Devil (Amphilophus labiatum) Red and White colour varian

                                                 Red Devil (Amphilophus labiatum)


Setelah mengetahui perbedaan spesies diatas, selanjutnya akan kita bahas habitat hidup dan tips budidayanya.

Red Devil dan Midas Cichlid merupakan ikan yang berasal dari Amerika Tengah, habitatnya berupa sungai atau rawa - rawa. Menyukai suhu air 24 - 28 derajat Celcius, dengan pH 6,5 - 7. Jika persyaratan habitat tersebut terpenuhi maka pertumbuhan dan kesehatan ikan itu akan sangat maksimal.
Diketahui bahwa Red Devil dan Midas Cichlid dapat tumbuh mencapai lebih dari 30cm, kedua spesies ikan ini bertemperamen keras, yaitu sangat teritorial dan galak terhadap ikan lain. Sehingga jika ingin mencampur dengan ikan lain pastikan berukuran lebih besar dan menggunakan akuarium yang berkapasitas besar.

Pakan:
Ikan ini menyukai pakan berupa udang, ikan kecil, cacing dan juga pelet.

Breeding:
untuk membudidayakan ikan ini, dapat menggunakan akuarium 100cm x 50cm x 50cm atau kolam dengan ukuran yang lebih besar. Budidaya ikan ini terbilang tidak sulit asalkan persyaratan hidup dan kondisi induk sehat. Tahap pertama adalah penjodohan pasangan induk, jika induk sudah terlihat akur dapat dicampur dan ditunggu bertelur. Sepasang indukan dengan usia dan ukuran yang cukup dapat menghasilkan hingga 2000 telur.

Pembesaran anakan dapat dilakukan dengan induknya atau terpisah dari induknya, pada usia 3 hari anakan ikan mulai mencari makan, dan dapat diberikan kutu air untuk tahap awal, setelah cukup besar dapat diberikan cacing sutera untuk memacu pertumbuhan.

Rabu, 03 Juli 2013

Steatocranus casuarius

      Steatocranus casuarius atau disebut juga lion head cichlid, merupakan cichlid yang berasal dari danau Tanganyika Afrika. Merupakan tipe cichlid yang damai terhadap ikan lain, dengan ukuran maksimal 10cm. Daerah teritorinya cenderung di dasar.Menyukai lingkungan pH yang basa dan suhu hangat.


Breeding:
      Untuk memulai beternak casuarius, pastikan akuarium pemijahan memenuhi persyaratan air nya, lalu sediakan pot atau cangkang keong untuk bertelurnya, jika pasangan casuarius sudah siap, maka akan bertelur di dalam keong atau pot tersebut.

Pakan:
     Casuarius menyukai cacing sutera dan cacing darah, bahkan pelet ikan.



     

Tropheus sp.


      Tropheus, merupakan ikan keluarga cichlid yang terdapat pada benua Afrika tepatnya danau Tanganyika. Memiliki beberapa spesies, diantaranya duboisi, morii, polii, brichardi, annectens dan beberapa spesies lainnya.
                                                           Tropheus sp. Ikola

Karakter:
      Tropheus merupakan ikan group atau ikan koloni, para pejantan sedikit galak dimana suka mengejar betinanya, sedangkan betina saat mengeram telur (mouth breeder) juga sedikit galak. Tropheus menyukai pH air yang cukup basa (7 - 7,8) dan suhu air 26 - 28 derajat celcius.

Breeding:
      Tropheus merupakan ikan yang memiliki kesulitan menengah untuk diternak, hal ini dikarenakan kebanyakan penghobi atau peternak kurang mengenal karakternya yang sedikit berbeda dari kebanyakan cichlid pada umumnya. Untuk memulai beternak tropheus dapat menyiapkan akuarium 100cm x 50cm atau lebih dengan ketinggian air 30cm. Gunakan rasio perbandingan 2 jantan : 8 betina atau 3 jantan ; 11 betina jika akuarium cukup besar. Jika usia sudah cukup (2 tahun lebih) dan kondisi air terpenuhi, maka tropheus akan mulai memijah. Untuk memanennya, perhatikan mulut induk betina dimana terlihat menggelembung yang menandakan sedang membawa telur di mulutnya.Keluarkan telur (lebih aman setelah anakan menetas, sekitar 7 - 10 hari dari pertama terlihat gendong telur) dan tempatkan di akuarium pembesaran khusus.


Pakan:
     tropheus pada dasarnya adalah algaeater (pemakan tumbuhan) ssehingga akan sangat baik memberikan tanaman seperti sawi, kangkung, selada sebagai menu utamanya. Namun cacing darah atau kutu air dapat menjadi selingan menu.

                                                               Tropheus duboisi


                                              Tropheus moorii "Golden Kazumba"

Convict Cichlid (Cryptoheros nigrofasciatus)

       Convict cichlid merupakan ikan dari keluarga cichlid yang memiliki nama latin cryptoheros nigrofasciatus, ikan ini memiliki ukuran tubuh maksimal 15cm untuk jantan, dan 8cm untuk betina, spesies ini memiliki varian warna banded hitam putih, pink, putih, marble, bahkan albino.




Karakter:
      Walaupun ikan ini bertubuh kecil, namun memiliki keberanian yang luar biasa kepada ikan yang lebih besar terutama pada saat menjelang bertelur. Sangat menyukai lingkungan air dengan suhu 24 - 28 derajat Celcius, pH 6 - 7.

Breeding:
      Untuk mengembang biakkan ikan ini tidaklah sulit, cukup memenuhi kriteria kondisi air yang sesuai, maka ikan ini akan siap untuk memijah. Membedakan jantan betina tidak sulit, pada ikan jantan berwarna polos, sedangkan ikan betina memiliki warna orange pada bagian perut dan sirip punggungnya.


Pakan:
      Convict cichlid sangat menyukai cacing sutera, cacing darah, bahkan pelet ikan.


Guppy (Poecilia reticulata)

       Guppy, ikan mungil yang indah, memiliki nama latin poecilia reticulata..
Merupakan ikan yang beranak, bukan bertelur seperti pada jenis ikan lain umumnya.
Ikan ini memiliki varian warna dan corak yang sangat beragam akibat persilangan yang disengaja oleh manusia, diantaranya black moscow, mozaik, king cobra, leopard, dan lain - lain.

Guppy Mozaik Albino


Breeding:
       Breeding atau beternak guppy bukanlah hal yang sulit, namun membutuhkan ketekunan dan ketelitian, karena dalam beternak guppy diharapkan tidak melakukan inbreeding karena hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan kualitas anakan bahkan cacat pada anakan.

      Dalam memulai beternak guppy tentu tahap pertama memerlukan tempat yang berupa akuarium, kolam, bahkan ember plastik dapat digunakan untuk beternak guppy. Tahap selanjutnya adalah memilih induk, sebaiknya tentukan dulu jenis apa yang akan diternak, sehingga tidak bingung dalam memilih induk.
Untuk beternak pada akuarium 25cm x 50cm x 25cm dapat diisi induk dengan perbandingan 2 jantan : 3 betina.

Pakan:
     Pakan yang dianjurkan untuk pemeliharaan dan beternak guppy adalah pakan alami seperti cacing sutera, cacing darah, dan kutu air. Pada perawatan induk dianjurkan pemberian pakan berupa kutu air atau cacing darah yang kandungan lemaknya rendah, pada pembesaran anakan pemberian cacing sutera lebih dianjurkan agar pertumbuhan lebih maksimal.